Sabtu, 31 Desember 2011

DAN JANGAN PERNAH BERHENTI BERHARAP, KARENA HARAPAN ITU SELALU ADA!!

Untuk orang-orang yang sudah duluan berangkat pulang pergi ke luar negri, buat teman-teman mahasiswa yang sudah lebih dulu menyusuri jalan-jalan baru di luar negri, atau barangkali buat yang hampir dan sebentar lagi akan sampai di luar negri..maka selamat buat kalian semua..Tunggu, aku akan segera menyusul...
Medan,  04 Januari 2013
Aku telah tiba di bandara Polonia sejak pukul 6 pagi tadi,, tak sedikitpun lelah dan ngantuk menyelimuti tubuhku, padahal semalaman aku tidak tidur karena sibuk memikirkan diriku disana nanti. Perlahan-lahan angin pagi yang masih segar ini menggoyang-goyangkan ujung jilbabku yang tipis, aku diam…ragu apakah aku harus pergi atau tetap disini..
“Wulan! Sarapan dulu..” suara lembut ibuku membuyarkan pikiranku yang semakin terusik, cepat-cepat aku menghampiri ibu dan adikku yang tidak jauh dari tempat ku berdiri. Ku ambil bagianku dan aku makan dengan cepat.
“Pelan-pelan makannya..” suara ibuku mengingatkan..
“Bu,,aku takut,,nanti disana bagaimana ya??” Tiba-tiba apa yang aku takutkan ku ungkap juga..
“ Aku kan gag biasa ngomong pake bahasa Inggris..kalau mereka tidak mengerti apa yang aku bilang gimana ni??? Kalu aku salah-salah ngomong gimana..???”
Adikku tertawa kecil, lalu dengan candaan dia menjawab “bawak aja google translator kemana2..kan gampang, kalau ada orang jepang tinggal pilih bahasa jepang, kalau ada orang afrika tinggal pilih bahasa afrika, kalau ada orang gila, ya ga usah susah-susah, pake aja bahasa indonesia pasti dia gag ngerti..”
Hahaha..serentak kami tertawa..
Kemudian ibuku juga gag mau kalah..”kalau gag, pake aja bahasa jawa atau bahasa batak,,biar disangka orang aring”
“Wahahahaha,,,”
Alhamdulillah..pagi ini menjadi riang kembali...tak beralasan memang kalau aku membatalkan keberangkatanku hanya karena soal bahasa. Setelah perjuangan yang cukup berat telah kuhadapi, kesana kemari mencari informasi, untuk 1 tujuan, untuk 1 tekad, untuk mendapatkan 1 tiket pesawat gratis, kuliah di luar negri. Aku tak boleh gentar, apalagi menyerah. Pertama-tama gaguk itu biasa, nanti kan semakin lama bakalan jadi biasa dengan sendirinya. Teringat kembali akan pepatah lama, ala bisa karna biasa.
“Hati-hati disana ya, jangan pergi-pergi sendiri, ajak kawan-kawannya kalau mau beli-beli makanan atau yang lainnya, perhatiin juga label halalnya, jangan asal-asal nanti entah apa pulak isinya.” Sambung ibuku dengan logat medannya.
“Iya, atau apa perlu kami kirim Indomie?? Kan disana gag ada tuh‼ nanti jangan lupa kirim ceritamu??” sambung si limah adikku satu-satunya itu.
Dan lagi-lagi “hahahahaha…” kami tertawa,,
 keluarga memanglah tempat saling menghibur, aku tau mereka tau apa yang aku pikirkan, aku tau mereka juga khawatir akan keberangkatanku, dan aku juga tau bahwa sebentar lagi kami tidak akan bertemu untuk waktu yang lumayan lama.. tapi mereka tak menunjukkan itu, mereka ingin aku bahagia, dan akupun ingin mereka bangga terhadapku.
“Aku akan pulang dengan satu kata bu, bahwa aku telah ‘lulus..’” batinku pelan..
Tidak terasa keluarga besarku telah hadir disini, abang-abangku yang sedari tadi berjalan-jalan di bandara untuk sekedar melihat-lihat dan mengajak jalan-jalan junior-junior dan bidadari-bidadarinya kini telah kembali dan ikut menikmati sarapan yang disiapkan ibu dari rumah, suasana kembali riuh, kekhawatiranku jadi hilang dan berubah jadi semangat! Pagi ini bandara ini tidak terlihat seperti bandara biasa.
%%%
Delft, 05 Januari 2013
Langkah pertamaku akhirnya mendarat juga di gerbang ini, Ku baca dengan haru tulisan yang berada di Plat besar di atas sebuah gedung tinggi menjulang, Universitas Teknologi Delft..Belanda.
Ya, disinilah aku sekarang...
Saatnya untuk mengurus segala keperluan sebelum memulai studi Magister ku..
Ku lirik jam tanganku, masih menunjukkan pukul 7 pagi.
Namun suasana didepanku telah begitu ramai..
Para mahasiwa itu hiruk pikuk begitu semangat..
Ku tebarkan senyuman terbaikku kepada siapapun yang melihat ke arahku,
Ada yang heran melihat wajah indonesia ku, dan adapula yang biasa-biasa saja, dan membalas senyum kepadaku…
kulangkahkan kaki dengan membaca Bismillah, mengharap yang terbaik terjadi kepadaku..
%Sekian%

Yeaaaahh..itu adalah sepotong cerita untuk memacu harapan dan semangat di masa depan, kita tidak pernah tau apa yang akan terjadi selanjutnya, namun kita tidak harus pasrah dengan apa yang akan terjadi. Akan ada banyak cerita yang bisa kau pilih untuk mengisi hidupmu sendiri. Untuk itu berusaha dan berdoalah, karena bisa saja harapan itu sebenarnya sangat dekat dengamu, hanya tinggal berusaha sedikit untuk meraihnya di tambah dengan menunggu dan bersabar..maka segalanya akan terjadi.
Who Knows,,is'n it??

Senin, 19 Desember 2011

Gara-gara Anak PUNK, Heboh 1 Dunia!

Yah, Akhirnya tulisan ini muncul juga, setelah sekian lama menahan geram dari para aktivis yang katanya membela HAM padahal cuma membela kepentingan Pribadi, Hoeks mau muntah rasanya.
Baiklah bagi yang belum tau jalan ceritanya atau masih samar-samar tentang perihal penangkapan dan pembinaan anak Punk yang dilakukan oleh pemerintah Aceh ini, saya akan sedikit memberi gambaran tentang kronologi kejadiannya.
tanggal 11 Desember yang lalu, komunitas anak Punk dari berbagai daerah (Aceh, Medan, Bengkulu, lampung, Jawa and Bali, dan entah darimana lagi) menggelar sebuah acara yang disebut-sebut sebagai acara sosial di Taman Budaya Aceh. Lantas saja masyarakat yang melihat hal itu menjadi kaget dan resah, yah siapa pun akan tau bahwa mereka anak punk, dari assecoris yang dipakai, baju dominasi warna hitam, dan rambut mohawk yang jelas akan membuat anak-anak kecil takut begitu ngelihat mereka, kalo saya sih seneng aja ngelihat mereka lumayanlah cuci mata lihat sesuatu yang jarang-jarang :). nah tak lama setelah acara berlangsung mereka kedatangan tamu yang bernama "polisi dan segenap instansi terkait" dan ternyata surat izin acara tidak dimiliki oleh mereka, jadilah mereka dikumpulkan dan kemudian (setelah melalui perdebatan yang alot dan ada adegan saling kejar mengejar dengan aparat) anak-anak punk ini ditangkap (65 orang) dan di "amankan" oleh pihak yang berwajib dan kemudian dibawa ke SPN seulawah utnuk mendapatkan pembinaan, Layaknya polisi yang sedang pendidikan mereka pun di botakin (yah, disinilah banyak terjadi pro dan kontra, banyak yang bertanya-tanya kenapa meski dibotakin?) kemudian dimandikan di dalam kolam dan diberikan baju ganti, untuk selanjutnya di berikan pengarahan-pengarahan dan bimbingan oleh pihak SPN.
Dan tahukah kalian semuanya?? setelah itu Pemerintah Aceh mendapat telepon langsung dari Kedubes Perancis, dan mereka menyatakan bahwa Pemerintah Aceh telah melakukan pelanggaran terhadap HAM. Dan setelah itu berita anak punk ini pun menjadi konsumsi Dunia, disiarkan dimana-mana seolah tak ada lagi yang lebih penting untuk diributkan.
Bagaimana menurut anda?? Apakah pihak Aceh melanggar HAM??
Inilah yang membuat saya heran dan tergerak untuk menulis artikel ini, saya sangat bingung atas pernyataan Perancis yang mengatakan bahwa Aceh telah melanggar HAM anak-anak Punk ini. Melanggar dari mana?? lah wong cuma dibina supaya menjadi pribadi yang lebih baik, wong di ajarkan untuk menjadi lebih mengenal tuhan, di berikan motivasi dan visi-misi untuk hidup yang lebih jelas kok malah di bilang melanggar HAM, apa gak sadar ya pihak Perancis yang udah jelas-jelas melarang wanita muslimnya memakai jilbab dengan alasan takut teroris dan sekarang malah sibuk sendiri dan bilang kalau Aceh melanggar HAM, tau apa mereka tentang HAM? HAM bagi mereka hanya untuk menguntungkan diri sendiri, sementara di lain sisi kita tahu jelas bahwa Perancis dan Amerika sibuk membuat peraturan yang terus menyudutkan islam, sehingga saya bertanya-tanya sendiri apa yang membuat perancis ikut2an dalam masalah ini?? yah, tentu saja ada kaitannya dengan tujuan politik Perancis, yah bisa saja mereka menganggap dengan berkurangnya anak Punk di Indonesia maka tujuan mereka membuat generasi muda Indonesia menjadi tidak beres akan terhambat, untuk apa mereka ingin membuat Indonesia terus terpuruk?? yah kita tahu bahwa Allah telah mengatakan dalam Alqur'annya bahwa sampai kapanpun Yahudi akan terus membenci islam dan berusaha untuk menghancurkan islam, nah salah satunya ialah dengan merusak generasi bangsa, supaya apa? supaya mereka dapat dengan leluasa menguasai sumber daya alam Indonesia yang melimpah ruah. Sadar gak? terbuka gak Pikiran kita? kita semua kan tau bahwa perancis itu antek-anteknya Amerika kan?? yang katanya negara adi daya, negara super power, negara terhebat, pelindung HAM terkemuka, lah yang sibuk mengahancurkan palestina dan Irak siapa? yang memperkosa gadis-gadis muslim disana siapa? yang membakar janggut2 pemuda islam disana siapa? yang memotong habis jari2 muslim disana siapa? yang menembak mati para mujahidin siapa? yang selalu melecehkan perempuan siapa? siapa lagi kalau bukan tentara dan penguasa Amerika.
Ada sampai kesitu gak pemikiran kita kaum muslimin tentang perihal anak puk ini? sebelumnya ada yang bertanya2 gak, kenapa negara-negara luar yang anti islam itu mengecam pemerintah Aceh yang mengamankan para anak-anak punk ini?? yah itulah kaitan yang sebenarnya.
Kita kan tahu bahwa HAM itu dicetuskan oleh manusia, smenetara aturan dan syariat islam dibuat oleh Allah swt, mana yang akan lebih kita bela?? saya rasa jawaban kita hanya 1. Mari kita sama2 membela agama kita.
Boleh2 saja punk, tapi shalatnya gag ketinggalan, boleh2 saja jadi Punk asal prestasi gag kurang, boleh2 saja punk asal menentramkan dan punya masa depan, sehingga para anak perempuan/laki2 yang ingin menikah dengan anak punk akan langsung disetujui oleh orang tuanya..tapi saya tau ada sebagian anak punk indonesia yang telah seperti itu.:D


Yah, pesan saya buat Perancis dan Amerika : Gak usahlah sok sibuk urus negara kami, urusi aja negara kalian sendiri, pikirkan minyak dan sumber energi sendiri biar jangan sibuk ngerusuhi2 daerah islam, Bagi aku kalian ini gag lebih dari negara Sampah.

Jumat, 09 Desember 2011

Visit Aceh Now yyuuuukkk!‼‼‼


Bungong jeumpa… bungong jeumpa… megah di Aceh
Bungong telebeh,,, telebeh,, indah lagoina
Puteh.. kuneng ..mejampu mirah
Keumang siulah cidah that rupa
Lam sinar buleun.. lam sinar buleun.. angen peu ayon
Ru roh mesuson.. mesuson,,, nyang malamala
Mangat that mebei menyo ta thim com
Lepah that harum si bungong jeumpa

Ada yang sudah pernah mendengar lirik lagu tersebut?? Sudah kan?? Hmm..bagi yang belum pernah mendengarnya mungkin akan merasa bingung dan tidak mengerti kan?, nah sajak diatas merupakan lagu tradisional Aceh yang berjudul “Bungong Jeumpa”. Ngomong-ngomong bagi teman-teman yang sudah pernah mendengar lagu itu ada yang tau artinya gak? Bagi yang berada di seputaran Aceh pastinya sudah tau dong ya ^^, nah bagaimana dengan teman-teman yang berasal dari luar Aceh?? Penasaran sama artinya? Kalo lirik lagu tersebut di Bahasa indonesiakan sih kurang lebih menggambarkan keindahan Aceh yang di asumsikan bagai setangkai bunga kenanga yang indah, ceria dan harum pastinya..
Hmm.. Lirik lagunya saja sudah indah.. bagaimana dengan daerahnya ya??
****
Nah, jika kita berbicara tentang Aceh maka yang langsung akan terbayang dibenak kita adalah konflik GAM dan Tsunami, bener gak? (wah, banyak yang ngangguk-ngangguk tuh). Yah, tak dapat dipungkiri memang kedua berita spektakuler tersebut cukup membuat ngeri para pelancong yang ingin berwisata ke Aceh. Tapi itu kan doeloe.. sekarang enggak lo‼! J
Aceh kini telah menjadi provinsi yang patut untuk diperhitungkan, mulai dari sumber daya alamnya, keindahan dan nuansa naturalnya hingga keragaman menu kulinernya. Keamanan Aceh juga tidak perlu diragukan lagi, sejak ditandatanganinya perjanjian damai oleh MOU pada 15 Agustus 2005 lalu Aceh kini telah benar-benar aman, dan tidak seperti dulu kini masyarakatnya lebih bebas beraktivitas.
Komunitas masyarakat asli Aceh adalah beragama Islam dan terkenal sangat kental nuansa Islaminya, untuk itu para pengunjung yang ingin bersantap ria tidak perlu merasa khawatir terhadap makanan-makanan yang dijajakan, karena bukan saja lezat tetapi juga HALAL tentunya. Pas sekali bukan jika menu jajanan kuliner yang sangat beragam, lezat dan halal itu melengkapi acara “jalan-jalan” kita??
Penasaran sama makanan-makanan lezat dari Aceh?? Nah berikut liputannya.
1. Mie Kocok
Hmm…tampilan boleh biasa..tapi rassaaa..luarrrr biasssaaa.. J
Mie yang dibanjiri oleh kuah kaldu ini memiliki rasa yang ennaaakkk banget, perpaduan kuah kaldu, acar bawang dan cincangan dagingnya membuat lidah gak bisa berhenti.


2. Gule kameng (gulai kambing)
Waaaww…gede banget kualinya??? Yah, inilah kuali yang lazim dipakai untuk membuat gulai kambing (besar sekali bukan? Kuali ini bisa memuat 1 ekor daging kambing loh!). Campuran rempah-rempahnya benar-benar sedap, dagingnya empuk dan tidak berbau.. hmm.. delicious.

3.Kue Timphan
Kemanapun kamu bergerak (selama itu masih kawasan aceh tentunya) kamu akan selalu mendapatkan suguhan yang satu ini. “Timphan” begitulah namanya, terbuat dari tepung ketan, santan dan campuran pisang atau labu yang diberi isi kelapa atau srikaya. Rasanya yang manis dan gurih ini selalu membuat kita terlena untuk terus menyantapnya.
4. Sate Matang
Nah, siapapun pasti gak akan bisa melupakan kelezatan dari sate ini. Bener-bener ueeennnakk dan pingin lagi-pingin lagi ^^.


5. Mie Kepiting
Sllluuuuurrrrppp..Maknyus,, dan hmm…J bener-bener udah kehabisan kaka-kata nih,, pokoknya nyummiiii…
Dan masih banyak makanan khas Aceh lainnya yang gak kalah lezat yang sangat perlu untuk dicoba.

Bagaimana?? Apakah anda tertarik utnuk mencobanya??? Ayo! Visit Aceh Now‼!
Mau bantu2 Promosi nih.. bagi yang kepingin mencicipi langsung silahkan datang dan berkunjung ke Aceh, kalau takut karena gag hapal lokasi tenang aja,, akan ada team yang membantu anda disini www.acehglobaltour.blogspot.com

THE LEARN FROM THE EXPERT WITH CREATIVE WRITER RADITYA DIKA


Oke...
Ga boleh larut dalam keheningan...(apa seh..)
Jadi teringat waktu ikut seminar The Learn From the expert with creative writer Raditya Dika...
Lucu banget..
Menghibur..
Si Radit itu emank jagonya bikin orang terpingkal-pingkal..
Kalau aja briptu Norman menghibur temennya yang sedih dengan mengundang Raditya Dika pasti dia gak sampe di penjara deh...hehe
Padahal paginya kepala aku tuh ruwet banget...tapi, berkat beliau aku mampu melupakan segala tugas-tugas yang menimpaku..apaan seeeh..
Naskah asli 22 Mei 2011
Diperbaharui Desember 2011
Loh..udah? segitu aja??? Alahmaaak.. :P

Sabtu, 26 November 2011

I know, I can! Xlangkah lebih maju dengan Dunia Maya, what about U?


Berkarya dan berkreativitas didunia nyata tampaknya sangat mengasyikkan, apalagi kalo temen-temen di kelas dan temen-temen sepermainan pada tau dan suka sama karya dan kreativitas kita. Wah pasti ada kepuasan tersendiri yang akan dirasakan oleh hati ini, dan yang pastinya gimanaaa gitu J. Nah apalagi kalo kreativitas, ide dan karya-karya yang dibuat oleh tangan kita sendiri juga dapat dilihat, dinikmati dan dibagi buat  jutaan penduduk yang ada di dunia. Wuih, pasti sangat menyenangkan bukan?? Belum lagi kalo ada tanggapan dan komentar-komentar yang membangun, ucapan-ucapan kagum dan menyenangkan yang datang dari jutaan orang tak dikenal itu, pastinya akan membuat kita tambah semangat kan?? Semangat untuk berkarya semangat untuk berbagi.
Ada banyak cara yang dapat kita lakukan untuk mewujudkan harapan diatas, diantaranya seperti memasukkan ide, kreativitas dan karya kita ke media seperti majalah, radio dan televisi, tapi tentunya hal ini membutuhkan waktu yang lama dan ujung-ujungnya pemborosan deh, bayangkan aja iklan yang cuma tampil beberapa menit di tivi kan harus bayar dan tentunya juga harus ditampilkan berkali-kali biar orang tahu dan familiar sama iklan itu, nah bagaimana mungkin kita yang siapalah ini -.-“ jika melakukan hal itu? bisa bisa kita gak jajan seumur hidup cuma untuk bayar iklan doang.
 Ada tips lain?? Tentu! Nah berikut satu ide  dari saya yang akan membuat temen-temen Xlangkah lebih maju (seperti saya J). Semuanya hanya dengan satu kata yaitu INTERNET. Apapun ide teman-teman, apapun kesukaan teman-teman buatlah itu jadi sebuah bentuk tulisan, gambar ataupun video yang kemudian publishlah dimana saja, bisa itu di situs jejaring sosial seperti facebook dan twitter atau juga di blog pribadi, tentunya dengan gratis dan gak pake bayar J dan hanya dalam hitungan detik maka  jutaan orang akan mengetahuinya, melihatnya dan membacanya, tunggu apalagi! saya sudah xlangkah lebih maju dengan hal ini, bagaimana dengan anda??
Tentunya ini bukan isapan jempol belaka loh, sebagai pengguna internet maniak jangan cuma bisa menjadi user tapi jadilah administer, buatlah apa yang bisa kamu buat untuk membuktikan bahwa kita yang sekarang sudah Xlangkah lebih maju dari kita yang dulu dan kita juga sudah Xlangkah lebih maju daripada orang-orang yang hanya menunggu J.

Jumat, 25 November 2011

Wajib Belajar Dua Belas Tahun dan Prioritas Penguasaan IPTEK sebagai Inovasi Pendidikan dalam Penyokong Kemajuan Teknologi demi Terwujudnya SDM yang Cerdas, Berkualitas dan Mampu Bersaing

I. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
            Pendidikan dalam suatu negara merupakan hal yang paling penting dan paling perlu untuk diperhatikan dan ditingkatkan,  keadaan pendidikan yang baik akan memacu perkembangan dan kemajuan dalam suatu negara. Melalui pendidikan pulalah para masyarakat tak hanya sekedar menjadi cerdas namun mampu mengaplikasikan kecerdasannya dalam berbagai hal, perekonomian negara juga dapat terus ditingkatkan dengan banyaknya hasil didikan yang kompeten dan ahli dibidangnya dan tentu saja hal ini akan berdampak baik terhadap persaingan perekonomian dengan negara-negara yang telah lebih dulu maju dalam hal pendidikan.
Penyelenggaraan lembaga–lembaga pendidikan di negara manapun di dunia dipandang sebagai suatu program yang bernilai strategis. Hal ini berdasarkan satu asumsi bahwa proses pendidikan merupakan sebuah proses yang dengan sengaja dilaksanakan semata–semata bertujuan untuk mencerdaskan bangsa. Melalui proses pendidikan akan terbentuk sosok–sosok individu sebagai sumber daya manusia yang akan berperan besar dalam proses pembangunan bangsa dan negara. Oleh karena itu peran pendidikan demikian sangat penting sebab pendidikan merupakan kunci utama untuk menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas. Hubungan antar proses pendidikan dengan terciptanya sumber daya manusia merupakan suatu hubungan logis yang tidak dapat dipisahkan. Hal ini sesuai dengan pengertian pendidikan itu sendiri.[1]
            Kata “pendidikan”  dalam bahasa Yunani berarti paedagogie yang berasal dari kata “paid” yang berarti anak dan “agogos” yang berarti membimbing. Dengan kata lain, paedagogie dapat diartikan sebagai seni mengajar anak atau dapat diartikan sebagai bimbingan  yang diberikan pada anak; sedangkan orang yang membimbing disebut paedagoog. Dalam perkembangan selanjutnya, pendidikan atau paedagogie diberi makna bimbingan atau pertolongan yang diberikan dengan sengaja oleh orang dewasa kepada orang lain yang belum dewasa agar menjadi dewasa.[2]
Menurut kamus Bahasa Indonesia, kata “pendidikan” berasal dari kata "didik". Lalu kata ini mendapat awalan kata "me" sehingga menjadi "mendidik" artinya memelihara dan memberi latihan. Dalam memelihara dan memberi latihan diperlukan adanya ajaran, tuntutan dan pimpinan mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran, sehingga lebih terarah dan terencana. Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Pendidikan meliputi pengajaran keahlian khusus dan juga sesuatu yang tidak dapat dilihat tetapi lebih mendalam yaitu pemberian pengetahuan, pertimbangan, dan kebijaksanaan. Salah satu dasar utama pendidikan adalah untuk mengajarkan kebudayaan melalui  generasi.[3]
            Dilihat dari segi manapun manusia memerlukan pendidikan yang terorganisir dengan baik tidak sekedar formalitas namun telah menjadi kebutuhan. Menyikapi program pendidikan pemerintah yang hanya mewajibkan masyarakatnya untuk mengikuti pendidikan formal sembilan tahun tentu tidak lagi relevan dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Bahkan untuk menjadi bagian dari institusi pemerintahpun tak akan bisa jika hanya mengantongi ijazah SMP atau sederajatnya.
1.2 Perumusan Masalah
            Pesatnya perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi menyebabkan semakin meningkatnya persaingan masyarakat terutama dalam hal perolehan kerja yang layak yang diharapkan mampu meningkatkan taraf hidup masyarakat. Menanggapi hal tersebut adanya program pendidikan yang dibuat oleh pemerintah terkait dengan program wajib belajar 9 tahun dirasa sudah tidak mendukung lagi, apalagi jika kita melihat kualifikasi yang diinginkan oleh para pencari tenaga kerja, akan sangat jarang kita temui adanya tamatan SMP yang diikutseratakan. Untuk itu perlu adanya perhatian pemerintah terhadap peraturan lama yang sudah seharusnya tidak diperbaharui karena sudah tidak sesuai dengan keadaan di masa sekarang.
1.3 Tujuan Penulisan
            Adapun tujuan dari penulisan karya tulis ilmiah ini ialah untuk memberikan gagasan dan pemikiran baru guna memberikan kontribusi yang aplikatif yang diharapkan dapat mewujudkan tujuan dari pendidikan itu sendiri yakni mencerdaskan bangsa dan menjadikannya kompeten didukung dengan penguasaan IPTEK demi terciptanya sumber daya manusia yang berkualitas.
BAB II. PEMBAHASAN
2.1 Program Wajib Belajar Sembilan Tahun dan Peningkatan SDM
            Program pendidikan wajib belajar sembilan tahun pada hakekatnya adalah untuk memenuhi hak asasi setiap warganegara untuk memperoleh pendidikan sesuai dengan prinsip pendidikan untuk semua (education for all). Tujuannya adalah agar setiap warga negara memperoleh pengetahuan dan kemampuan dasar yang diperlukan untuk berperan serta dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.[4]
            Dalam konteks pembangunan nasional wajib belajar 9 tahun adalah suatu usaha yang harus dilakukan, untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia agar memiliki kemampuan untuk memelihara dunianya, mampu menyesuaikan diri dengan perubahan, mampu meningkatkan kualitas hidup dan martabatnya, dan wajib belajar diartikan sebagai pemberian kesempatan belajar seluas-luasnya kepada kelompok usia sekolah untuk mengikuti pendidikan dasar tersebut.[4]
            Sejarah menunjukkan bahwa faktor terpenting yang menentukan keberhasilan suatu bangsa bukanlah melimpahnya sumber daya alam (SDA) melainkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. Dengan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas sebuah bangsa akan sanggup belajar dari kenyataan yang serba dinamis, sanggup mencari jalan alternatif pemecahan masalah, serta sanggup mengembangkan pola-pola pemikiran yang pada akhirnya akan dapat melahirkan strategis persaingan unggul di era global.


Dalam era kedua kebangkitan nasional, SDM yang berkualitas adalah yang memiliki kemampuan dan menguasai keahlian dalam suatu bidang yang berkaitan dengan IPTEK, Mampu bekerja secara profesional dengan orgientasi mutu dan keunggulan, dapat menghasilkan karya-karya unggul dan mampu bersaing cara global sebagai hasil dari keahlian dan profesionalismenya. avidiman Suryohadiprodjo. 1987, Faisal, 246-252).
Nah untuk menciptakan masyarakat yang berkualitas tentu tidaklah cukup hanya dengan mengandalkan pendidikan setingkat SMP, program pemerintah yang hanya mewajibkan pendidikan selama sembilan tahun terkesan tidak serius dalam hal pengembangan wawasan. Meskipun pada kenyataannya masyarakat telah memiliki kesadaran sendiri terhadap pentingnya pendidikan, namun ada juga sebagian yang tidak melanjutkan sekolahnya karena beberapa kemungkinan seperti kesadaran yang rendah rendah, pergaulan yang cenderung bebas dan tak menghiraukan pendidikan ataupun kemampuan financial yang tidak mencukupi.
Kemungkinan yang terakhir merupakan alasan yang paling sering kita dengar. Banyak orang tua yang tidak mampu menyekolahkan anaknya dikarenakan mahalnya biaya pendidikan. Untuk sekolah Negeri saja orang tua tetap harus mengeluarkan dana bulanan untuk membayar uang sekolah padahal gaji guru dan biaya operasional telah ditanggung oleh pemerintah, hal ini dilakukan karena dana yang diberikan oleh pemerintahan lebih kecil daripada pasak, sebagai contoh pembelian kapur tulis atau spidol dalam mendukung keperluan pendidikan setiap hari, belum lagi perbaikan-perbaikan yang harus dilakukan apabila ada fasilitas-fasilitas sekolah yang rusak. Jika yang berstatus negeri saja harus bayar apalagi sekolah yang berstatus swasta. Belum lagi uang yang harus disediakan orang tua untuk memenuhi kebutuhan buku-buku dan keperluan lainnya. Tentu akan terasa sangat berat.
Untuk itu perlu adanya keseriusan oleh para pemerintah dalam menata anggaran untuk keperluan pendidikan yang tentu akan sangat berpengaruh terhadap masa depan bangsa itu sendiri. Program wajib belajar sembilan tahun meskipun tidak teraplikasi dengan baik sudah seharusnya di inovasi dan dikembangkan untuk menciptakan masyarakat yang berkullitas dan berkompeten. Tidaklah cukup hanya mencanangkan program wajib belajar sembilan tahun karena pada dasarnya persaingan terus menerus meningkat.
Tentunya yang diharapkan disini tidak hanya sekedar perubahan program, tetapi juga adanya keseriusan dan penambahan pemikiran untuk mewujudkan wajib belajar dua belas tahun dengan menerapkan manajemen-manajemen khusus dan sasaran program yang teratur demi keamanan dan kenyamanan pendidikan itu sendiri.
2.2 Inovasi Program Belajar Dua Belas Tahun
            Program belajar dua belas tahun adalah sebuah gagasan baru yang diharapkan dapat meningkatkan produktifitas masyarakat terhadap pentingnya pendidikan. Bercermin dari program wajib belajar sembilan tahun yang telah dibuat oleh pemerintah sepertinya tidak cukup mampu untuk mensejahterakan dan mencerdaskan kehidupan bangsa.
            Pemerintah diharapkan mampu berpikir secara serius tidak hanya membuat undang-undang dan peraturan, namun juga  konsekuensi dalam menjalankan program-programnya. Hal ini tentu akan sangat berpengaruh terhadap efisiensi yang di hasilkan.
            Sebagaimana yang telah kita ketahui memang telah banyak upaya-upaya yang dilakukan oleh pemerintah terhadap pendidikan. Seperti halnya pemberian beasiswa dan penyaluran dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah) yang diberikan oleh pemerintah kepada sekolah-sekolah SD-SMP. Tentunya hal ini berdampak baik, namun apakah cukup jika bantuan tersebut hanya diberikan kepada sekolah jenjang SD-SMP saja?.
            Ironisnya dana BOS yang menjadi kebanggaan pemerintah dalam penyaluran dana langsung ke sekolah-sekolah pun ternyata sering kali tersendat. Menurut harian kompas (5/10/2011), meskipun kini telah menginjak periode triwulan IV, penyaluran dana bantuan operasional sekolah triwulan II ternyata masih tersendat. Ada tujuh kabupaten yang sampai Rabu (5/10) belum mencairkan dana BOS periode April-Juni 2011. Dari tujuh kabupaten yang belum mencairkan dana bantuan operasional sekolah (BOS) tersebut, enam kabupaten di antaranya berada di Provinsi Papua, yakni Kabupaten Intan Jaya, Lanny Jaya, Mappi, Memberamo Tengah, Paniai, dan Pegunungan Bintang. Satu kabupaten lagi berada di Provinsi Riau, yaitu Kabupaten Rokan Hilir. Sistem penyaluran dana BOS yang tidak terorganisir dengan baiklah penyebabnya. Diperlukan sistem penyaluran yang harus terprogram dan terorganisir dengan baik untuk menyelesaikan program tersebut.
2.3 Siswa SMA Putus Sekolah
            Biaya sekolah yang relatif mahal ditengarai menjadi penyebab utama tidak berdayanya para siswa miskin melanjutkan pendidikan ke tingkat selanjutnya. Kesulitan ini semakin berat dengan adanya keharusan membayar uang pangkal, membeli buku tulis, seragam sekolah, dan buku pelajaran. Hal-hal tersebut merupakan beberapa indikator pemicu biaya sekolah menjadi mahal.[5]
"Siswa di SMP, hanya 23 persen yang mampu meneruskan ke tingkat SMA. Sisanya tidak bisa meneruskan, di antaranya ada yang terpaksa bekerja," ujar Nono ketika menjadi narasumber dalam lokakarya "Membedah Pembiayaan Pendidikan".[5]
Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) Mustasfirin menyesalkan sulitnya menekan angka siswa putus sekolah. Semakin ironis karena secara umum tingginya angka putus sekolah di jenjang pendidikan dasar dan pendidikan menengah berpengaruh pada jumlah siswa yang akan melanjutkan ke bangku perkuliahan. Ia menegaskan, pendidikan menengah menjadi sangat penting untuk menunjukkan tiga hal. Pertama, sebagai penunjang kebangkitan kelas menengah. Kedua, sebagai pondasi pendidikan. Ketiga, sebagai wujud realisasi pembangunan pendidikan itu sendiri.[5]
Melihat kasus tersebut tentu sudah saatnya pemerintah perlu menaikkan anggaran terhadap pendidikan. Tak ayal lagi bahwa siswa yang putus sekolah tentu akan menyebabkan kualitas sumber daya manusianya menjadi berkurang dan mengakibatkan visi pendidikan untuk mencerdaskan bangsa tidak dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
2.4 Pemerataan Keterampilan dan Teknologi
            IPTEK merupakan satu hal yang tidak terlepas dari kemajuan zaman, Untuk menciptakan masyarakat yang mampu bersaing tentu tidak hanya dengan mengandalkan kemampuan berteori. Justru untuk saat ini keterampilan dan penguasaan IPTEK lah yang perlu untuk dikembangkan.
2.4.1    Konsep Iptek dalam Globalisasi
GBHN 1993 mengamanatkan secara eksplisit pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi IPTEK Untuk "mempersiapkan mayarakat menuju industrialisasi", maka diprioritaskan usaha- usaha yang meningkatkan nilai tambah dan berdasarkan pengembangan sumber daya manusia, bukan sumber daya alam. Untuk itu, beberapa cabang ilmu pengetahuan mendapat perhatian khusus, yaitu a.l., bioteknologi, kimia dan proses, elektronika dan informatika. Selain itu, "ilmu-ilmu dasar dikembangkan untuk mendukung ilmu-ilmu pengetahuan sosial dan humaniora".[6]
Rumusan tersebut konsisten dengan konsep pembangunan yang selama ini dianut oleh banyak negara sedang berkembang, termasuk Indonesia. Dasarnya adalah teori pembangunan yang dikembangkan awal tahun lima puluhan, pada waktu negara-negara yang baru merdeka ingin segera menyusul ketinggalannya. Aspirasi seluruh negara-negara baru ini kurang lebih seragam, yaitu ingin segera mandiri, kaya, makmur dan modern.Persoalannya, pada saat itu belum ada contoh pengalaman yang bisa langsung ditiru. Referensi yang tersedia hanyalah pengalaman negara-negara yang telah maju, yaitu negara-negara (Barat) modern yang sudah industrialized, dan kebanyakan baru saja menjajah mereka.
Sadar bahwa kemakmuran tidak mungkin dicapai dalam sekejap,sementara masalah yang umumnya dihadapi adalah kurangnya sumber-daya disemua sektor, baik sistem prasarana fisik, teknologi, kapital maupun (terutama) sumber-daya manusianya (karena baru saja dijajah), maka kebanyakan strategi pembangunan yang disusun sangatlah diwarnai oleh persoalan bagaimana mengalokasi sumber-daya yang langka untuk kemanfaatan yang seluas-luasnya. Konsep yang banyak dianut sejak saat itu sangatlah dipengaruhi oleh teori Rostow (1950) yang menyatakan bahwa negara-negara Karena iini akan mengalami tahap- tahap transformasi secara kurang lebih seragam. Dari sistem agraris-tradisional, suatu negara harus melalui tahap-tahap tertentu untuk kemudian menjadi negara industri-modern. Selama masa transisi tersebut, tahap-tahap terpenting yang harus dilalui adalah terlebih dahulu pemenuhan kebutuhan pokok (swa- sembada), kemudian perlunya sektor pertanian yang kuat (untuk menyubsidi sektor industri), basis ketrapilan tenaga kerja (pendidikan, IPTEK)yang cukup, serta investasi yang dipriori taskan pada sarana industri. Baru setelah berbagai prasyarat tersebut dipenuhi, maka suatu negara dianggap mampu untuk "take-off", untuk selanjutnya mengikuti pola negara-negara industri yang mendatangkan kemakmuran dan kesejahteraan bagi rakyatnya.[6]
Memasuki PJPT ke II, kita mencanangkan bahwa saatnya telah tiba untuk memasuki tahap 'lepas landas' itu. Setelah berbagai prasarana direhabilitasi dan ditingkatkan sejak Orde Baru, setelah swa-sembada pangan tercapai beberapa waktu yang lalu, dan setelah kita tidak lagi tergantung pada sektor migas sebagai sumber pendapatan utama, maka kini kitapun ingin segera lepas-landas, sebagaimana diamanatkan GBHN tersebut diatas. Untuk itu,penguasaan IPTEK dianggap vital sebagai upaya pengembangan sumber daya manusiawi dalam mencapai in- dustrialisasi dan kemakmuran kita. Inilah aspirasi populer kita saat ini.[6]
Dari berbagai norma yang dikembangkan untuk mengukur kemajuan suatu negara, maka yang paling sederhana adalah dengan melihat kondisi kelompok terlemahnya. Bukan lagi apa yang dicapai oleh kelompok elitnya. Tingkat IPTEKyang dikuasai, bukanlah satu- satunya indikator untuk menentukan kemajuan suatu bangsa. Indikator kemiskinan masih tetap vital, dan pertanyaan yang harus dijawab adalah, mengapa kita belum bebas dari kemis- kinan? Sementara negara termajupun belum (tidak mungkin?) sama-sekali bebas dari kemiskinan, negara-negara sedang berkembang secara keseluruhan harus menghadapi kemiskinan yang bahkan meningkat.
Indonesia ingin mengejar ketinggalannya melalui industrialisasi. Sepertinya telah menjadi konsensus bahwa untuk mencapai kemakmuran, suatu negara haruslah mengutamakan nafkah peduduknya dari sektor industri. Negara-negara kaya selalu memiliki proporsi penduduk di sektor primer (pertanian) yang relatif kecil, sedangkan proporsi sektor sekunder (industri) cenderung besar dan terus tumbuh. Selanjutnya, karena pekerjaan di sektor sekunder lebih besar menciptakan nilai tambah, maka sebanyak-banyaknya pekerja di sektor sekunder, itulah yang terbaik.
Akibatnya, negara-negara sedang berkembang lalu berusaha mendorong pertumbuhan secepat-cepatnya sektor 'modern' yang dianggap paling menghasilkan nilai tambah. Artinya, mereka yang dianggap mampu mempersiapkan basis untuk 'take-off' harus didukung sekuat tenaga dan diberi prioritas untuk tumbuh. Istilah yang sering kita dengar waktu itu adalah bagaimana memperbesar 'kue nasional'. Pertumbuhan (agregatif, secara nasional) dianggap sangat penting, karena hanya melalui pertumbuhan yang pesat, dapat diciptakan peluang baru untuk partisipasi. Berdasarkan pengalaman negara-negara industri (amerika serikat, eropa), maka hampir semua negara-negara sedang berkembang telah memberikan prioritas pada sektor 'modern'. Teorinya adalah, dengan mengkonsentrasikan upaya pada sektor modern, maka secara berangsur-angsur sektor tradisional atau terbelakang, akan hilang dengan sendirinya.[6]
2.5 Peningkatan Mutu Pendidikan
            Berbicara mengenai kualitas sumber daya manusia, pendidikan memegang peran yang sangat penting dalam proses peningkatan kualitas sumber daya manusia. Peningkatan kualitas pendidikan merupakan suatu proses yang terintegrasi dengan proses peningkatan kualitas sumber daya manusia itu sendiri. Menyadari pentingnya proses peningkatan kualitas sumber daya manusia, maka pemerintah bersama kalangan swasta sama-sama telah dan terus berupaya mewujudkan amanat tersebut melalui berbagai usahapembangunan pendidikan yang lebih berkualitas antara lain melalui pengembangan dan perbaikan kurikulum dan sistem evaluasi, perbaikan sarana pendidikan, pengembangan dan pengadaan materi ajar, serta pelatihan bagi guru dan tenaga kependidikan lainnya. Tetapi pada kenyataannya upaya pemerintah tersebut belum cukup berarti dalam meningkatkan kuailtas pendidikan. Salah satu indikator kekurang berhasilan ini ditunjukkan antara lain dengan NEM siswa untuk berbagai bidang studi pada jenjang SLTP dan SLTA yang tidak memperlihatkan kenaikan yang berarti bahkan boleh dikatakan konstan dari tahun ke tahun, kecuali pada beberapa sekolah dengan jumlah yang relatif sangat kecil.
Ada dua faktor yang dapat menjelaskan mengapa upaya perbaikan mutu pendidikan selama ini kurang atau tidak berhasil. Pertama strategi pembangunan pendidikan selama ini lebih bersifat input oriented. Strategi yang demikian lebih bersandar kepada asumsi bahwa bilamana semua input pendidikan telah dipenuhi, seperti penyediaan buku-buku (materi ajar) dan alat belajar lainnya, penyediaan sarana pendidikan, pelatihan guru dan tenaga kependidikan lainnya, maka secara otomatis lembaga pendidikan ( sekolah) akan dapat menghasilkan output (keluaran) yang bermutu sebagai mana yang diharapkan. Ternyata strategi input-output yang diperkenalkan oleh teori education production function (Hanushek, 1979,1981) tidak berfungsi sepenuhnya di lembaga pendidikan (sekolah), melainkan hanya terjadi dalam institusi ekonomi dan industri.[7]
Kedua, pengelolaan pendidikan selama ini lebih bersifat macro-oriented, diatur oleh jajaran birokrasi di tingkat pusat. Akibatnya, banyak faktor yang diproyeksikan di tingkat makro (pusat) tidak terjadi atau tidak berjalan sebagaimana mestinya di tingkat mikro (sekolah). Atau dengan singkat dapat dikatakan bahwa komleksitasnya cakupan permasalahan pendidikan, seringkali tidak dapat terpikirkan secara utuh dan akurat oleh birokrasi pusat.[7]
Diskusi tersebut memberikan pemahaman kepada kita bahwa pembangunan pendidikan bukan hanya terfokus pada penyediaan faktor input pendidikan tetapi juga harus lebih memperhatikan faktor proses pendidikan..Input pendidikan merupakan hal yang mutlak harus ada dalam batas - batas tertentu tetapi tidak menjadi jaminan dapat secara otomatis meningkatkan mutu pendidikan (school resources are necessary but not sufficient condition to improve student achievement). Disamping itu mengingat sekolah sebagai unit pelaksana pendidikan formal terdepan dengan berbagai keragaman potensi anak didik yang memerlukan layanan pendidikan yang beragam, kondisi lingkungan yang berbeda satu dengan lainnya, maka sekolah harus dinamis dan kreatif dalam melaksanakan perannya untuk mengupayakan peningkatan kualitas/mutu pendidikan. hal ini akan dapat dilaksanakan jika sekolah dengan berbagai keragamannya itu, diberikan kepercayaan untuk mengatur dan mengurus dirinya sendiri sesuai dengan kondisi lingkungan dan kebutuhan anak didiknya. Walaupun demikian, agar mutu tetap terjaga dan agar proses peningkatan mutu tetap terkontrol, maka harus ada standar yang diatur dan disepakati secara secara nasional untuk dijadikan indikator evaluasi keberhasilan peningkatan mutu tersebut (adanyabenchmarking). Pemikiran ini telah mendorong munculnya pendekatan baru, yakni pengelolaan peningkatan mutu pendidikan di masa mendatang harus berbasis sekolah sebagai institusi paling depan dalam kegiatan pendidikan. Pendekatan ini, kemudian dikenal dengan manajemen peningkatan mutu pendidikan berbasis sekolah (School Based Quality Management) atau dalam nuansa yang lebih bersifat pembangunan (developmental) disebut School Based Quality Improvement.[7]
Konsep yang menawarkan kerjasama yang erat antara sekolah, masyarakat dan pemerintah dengan tanggung jawabnya masing - masing ini, berkembang didasarkan kepada suatu keinginan pemberian kemandirian kepada sekolah untuk ikut terlibat secara aktif dan dinamis dalam rangka proses peningkatan kualitas pendidikan melalui pengelolaan sumber daya sekolah yang ada. Sekolah harus mampu menterjemahkan dan menangkap esensi kebijakan makro pendidikan serta memahami kindisi lingkunganya (kelebihan dan kekurangannya) untuk kemudian melaui proses perencanaan, sekolah harus memformulasikannya ke dalam kebijakan mikro dalam bentuk program - program prioritas yang harus dilaksanakan dan dievaluasi oleh sekolah yang bersangkutan sesuai dengan visi dan misinya masing - masing. Sekolah harus menentukan target mutu untuk tahun berikutnya. Dengan demikian sekolah secara mendiri tetapi masih dalam kerangka acuan kebijakan nasional dan ditunjang dengan penyediaan input yang memadai, memiliki tanggung jawab terhadap pengembangan sumber daya yang dimilikinya sesuai dengan kebutuhan belajar siswa dan masyarakat.
2.5 Perwujudan Masyarakat yang Cerdas dan Penguasan IPTEK
                Dalam upaya pencapaian tujuan Negara, sebagaimana diamanatkan oleh Pembukaan UUD 1945, maka penguasaan, pemanfaatan dan pemajuan ilmu pengetahuan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara di Indonesia adalah bagian sangat penting dan tak terpisahkan, hal ini tegas didalam UUD 1945 Amandemen Pasal 31 Ayat 5, yang menyebutkan bahwa “Pemerintah memajukan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek) dengan menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat manusia”.[8]
Untuk menumbuhkan penguasaan, pemanfaatan dan kemajuan Iptek diperlukan sistem nasional Iptek yang merupakan keterkaitan dan saling memperkuat antara unsur-unsur kelembagaan, sumberdaya, serta jaringan Iptek dalam suatu kerangka yang utuh. Untuk itu, telah disusun suatu Undang-Undang No. 18 Tahun 2002 tentang Sistem Nasional Penelitian dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (selanjutnya disebut Sisnas Iptek) yang disahkan pada tanggal 29 Juli 2002. Salah satu amanat UU No.18 Tahun 2002 tersebut adalah : “Pemerintah wajib merumuskan arah, prioritas utama, dan kerangka kebijakan Pemerintah dibidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang dituangkan sebagai Kebijakan Strategis Pembangunan Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi” (Pasal 18, ayat 2) yang selanjutnya disebut Jakstranas Iptek.[8]
Untuk itu dalam menciptakan bangsa yang cerdas maka pemerintah sebagai Institusi langsung yang menangani masalah ini diharapkan serius dan mampu memberikan inovasi dan perubahan terhadap sistem pendidikan. Tentunya hal ini sangat penting mengingat pendidikan tidak hanya sebatas di rasa dan diingat, namun aspek ilmu yang berasal dari proses pendidikan inilah yang paling penting, terutama sekali untuk mewujudkan masyarakat yang madani yang mampu bersaing dan menguasai teknologi sehingga tidak terus tertinggal dengan bangsa-bangsa lain yang telah maju beberapa langkah di depan kita.

Kamis, 24 November 2011

PENIPUAN BESAR-BESARAN TERHADAP MASYARAKAT DUNIA!

Tahukah anda jika VAKSIN, obat-obatan MEDIS, banyak MAKANAN, dan MINUMAN, ternyata disusupi RACUN yang sengaja dibuat untuk membunuh kita???
Tahukah anda untuk menipu konsumen, MSG punya 20-an nama yang berbeda??
Tahukah anda jika pemanis buatan Aspartame adalah racun bagi tubuh?
Tahukah anda jika persetujuan FDA atas aspartame  disebabkan konspirasi gedung putih?
Tahukah anda jika pencetus program KB, Dr.Margareth Sanger, seorang rasialis pendukung pembunuhan terhadap orang negro, orang cacat dan lemah?
Tahukah anda bahwa HIV sengaja diciptakan untuk memusnahkan etnis Afrika?
Tahukah anda jika berbagai jenis vaksin yang disuntikkan ke tubuh manusia terbuat dari bahan-bahan berbahaya dan menjijikkan??
Tahukah anda bahwa ratusan Saintis tewas dalam dua Dekade terakhir ini?
Jika anda masih tidak percaya dan menyodorkan banyak analisa yang menyangkal semua ini, maka anda telah ditipu habis-habisan oleh Disinformation unti CIA yang memang bekerja untuk menipu dunia??
DEPOPULATION PROGRAM ADALAH NYATA
Sebuah novel karya RIZKI RIDYASMARA yang berjudul “CODEX KONSPIRASI JAHAT DI ATAS MEJA MAKAN KITA” Mengulas KEBUSUKAN-KEBUSUKAN kaum RASIALIS.
CIA dibawah kepemimpinan AMERIKA merupakan agen rahasia yang sengaja di buat untuk memuluskan keinginan busuk Orang-Orang YAHUDI.
TATANAN DUNIA BARU. Apakah anda pernah mendengar hal tersebut?? Bacalah dengan baik ulasan yang saya ambil dari buku tersebut.
Populasi penduduk dunia tentunya semakin hari semakin bertambah, data kependudukan dunia saat ini mencapai 700.000.000.000 orang. Menurut penelitian mereka, dunia akan tetap seimbang jika jumlah penduduk tidak lebih dari 500.000.000 orang, artinya harus ada 6,5Milyar orang yang harus dimusnahkan di muka bumi ini, selanjutnya melalui program DEPOPULASI, mereka menyusun banyak sekali program untuk mematikan 6,5 Milyar orang tersebut, Cara yang ditempuh antara lain dengan mamasukkan racun ke dalam makanan, obat-obatan, dan berbagai kebutuhan konsumsi manusia tentunya dengan membohongi publik dengan memberikan LABEL AMAN yang sebenarnya SANGAT BERBAHAYA. Baiklah saya akan memberikan 1 contoh, Pada zaman sekarang ini para manusia tentu semua menyikat gigi dengan bantuan Odol gigi bukan?? Di dalam iklan-iklan odol gigi tentu sering disebut-sebut adanya zat Flouride yang katanya sangat baik untuk menguatkan tulang gigi, dan hampir semua odol gigi memasukkan FLOURIDE sebagai zat wajib yang ada dalam komposisi produk odol giginya. Tahukah kalian bahwa sebenarnya FLOURIDE merupakan zat yang sangat berbahaya bagi kesehatan karena dapat merapuhkan tulang??? Tentu sangat bertolak belakang dan ini merupakan penipuan BESAR-BESARAN‼, belum lagi pemanis buatan yang terdapat hampir diseluruh makanan yang disebut dengan ASPARTAME, ASPARTAME yang masuk ketubuh akan dirubah oleh hati menjadi FORMALIN, what THE HELL??? DUNIA DITIPU HABIS-HABISAN.
SAYA MEREKOMENDASIKAN KEPADA ANDA SEMUA UNTUK MEMBACA BUKU INI‼! BACALAH DAN ANDA AKAN TAHU BETAPA BUSUKNYA AMERIKA‼

Jumat, 11 November 2011

11.11.2011


Temen-temen di facebook, di twitter, di kos, di kampus sibuk pada ngomongin angka kembar 11 pada tanggal masehi hari ini.. yah samalah sama tahun-tahun sebelumnya tanggal-tanggal cantik seperti itu selalu menjadi fenomenal unik dan moment yang gimanaaaa gitu, padahal sih kalo menurut saya yah biasa aja, malahan banyak banget tuh yang ngait-ngaitin sama hal-hal gaib, bencana dan apalah segala macem yang bisanya cuma memperkeruh suasana.
Hmm…
Oh iya..sebenernya saya tadi gak bermaksud membahas soal itu, tapi berhubung tadi saya ngebaca komentar orang disalah satu berita yang terkait dengan pernikahannya Ustad Solmed dan April Jasmine yang mengundang banyak kontroversi itu saya jadi geli sendiri, pasalnya banyak banget orang yang nulis angka itu dengan tulisan “11-11-11” terus si komentator yang kritis dan cerdas itu nulisnya kurang lebih begini “11-11-11?? Memangnya ini tahun 11 masehi ya??  Angka 2000 nya dikemanain? Kalo 11 masehi Itu tuh udah ketinggalan 2000 tahun yang lalu” kurang lebih ya gitu deh.. kupikir2 iya juga sih, kenapa orang-orang pada nulis 11-11-11?? Apa mereka lupa kalo ini udah tahun 2011?? Ataukah mereka ingin hidup di zaman itu dan bosan akan ketidak adilan dan kekacauan di zaman ini?? Loh, koq jadi semacam pembawa acara dunia dalam tv gitu yak? Huhu.
Yah, yang jelas,,sebagai bangsa Indonesia yang baru saja memperingati hari sumpah pemuda (2 minggu yang lalu lah ya) kita sebaiknya menulis tanggal itu dengan pedoman yang benar selayaknya pelajaran bahasa Indonesia yang kita dapatkan selama ini..(teringat  kata-kata guru bahasa Indonesia kan jadinya, maaf jadi ceramah),, tapi kalo cuma mau gaul-gaulan aja ya gak apa-apa juga sih,, negara kita demokratis koq,,jangan khawatir..(loh, plin-plan!), dan sebaiknya tulisan ini tidak perlu diperpanjang dan diperlebar karena hanya ngelantur saja dari tadi, bagi yang baca dan udah ngerasa buang-buang waktu atas bacaan ini ya saya minta maaf aja deh,,tulisan ini memang cuma hanya coretan-coretan keyboard yang tak berdosa..maafkan..maafkanlah ia.. jiaaaaaakkk..maaf ya! -.-“
(O.~)v