Sabtu, 31 Desember 2011

DAN JANGAN PERNAH BERHENTI BERHARAP, KARENA HARAPAN ITU SELALU ADA!!

Untuk orang-orang yang sudah duluan berangkat pulang pergi ke luar negri, buat teman-teman mahasiswa yang sudah lebih dulu menyusuri jalan-jalan baru di luar negri, atau barangkali buat yang hampir dan sebentar lagi akan sampai di luar negri..maka selamat buat kalian semua..Tunggu, aku akan segera menyusul...
Medan,  04 Januari 2013
Aku telah tiba di bandara Polonia sejak pukul 6 pagi tadi,, tak sedikitpun lelah dan ngantuk menyelimuti tubuhku, padahal semalaman aku tidak tidur karena sibuk memikirkan diriku disana nanti. Perlahan-lahan angin pagi yang masih segar ini menggoyang-goyangkan ujung jilbabku yang tipis, aku diam…ragu apakah aku harus pergi atau tetap disini..
“Wulan! Sarapan dulu..” suara lembut ibuku membuyarkan pikiranku yang semakin terusik, cepat-cepat aku menghampiri ibu dan adikku yang tidak jauh dari tempat ku berdiri. Ku ambil bagianku dan aku makan dengan cepat.
“Pelan-pelan makannya..” suara ibuku mengingatkan..
“Bu,,aku takut,,nanti disana bagaimana ya??” Tiba-tiba apa yang aku takutkan ku ungkap juga..
“ Aku kan gag biasa ngomong pake bahasa Inggris..kalau mereka tidak mengerti apa yang aku bilang gimana ni??? Kalu aku salah-salah ngomong gimana..???”
Adikku tertawa kecil, lalu dengan candaan dia menjawab “bawak aja google translator kemana2..kan gampang, kalau ada orang jepang tinggal pilih bahasa jepang, kalau ada orang afrika tinggal pilih bahasa afrika, kalau ada orang gila, ya ga usah susah-susah, pake aja bahasa indonesia pasti dia gag ngerti..”
Hahaha..serentak kami tertawa..
Kemudian ibuku juga gag mau kalah..”kalau gag, pake aja bahasa jawa atau bahasa batak,,biar disangka orang aring”
“Wahahahaha,,,”
Alhamdulillah..pagi ini menjadi riang kembali...tak beralasan memang kalau aku membatalkan keberangkatanku hanya karena soal bahasa. Setelah perjuangan yang cukup berat telah kuhadapi, kesana kemari mencari informasi, untuk 1 tujuan, untuk 1 tekad, untuk mendapatkan 1 tiket pesawat gratis, kuliah di luar negri. Aku tak boleh gentar, apalagi menyerah. Pertama-tama gaguk itu biasa, nanti kan semakin lama bakalan jadi biasa dengan sendirinya. Teringat kembali akan pepatah lama, ala bisa karna biasa.
“Hati-hati disana ya, jangan pergi-pergi sendiri, ajak kawan-kawannya kalau mau beli-beli makanan atau yang lainnya, perhatiin juga label halalnya, jangan asal-asal nanti entah apa pulak isinya.” Sambung ibuku dengan logat medannya.
“Iya, atau apa perlu kami kirim Indomie?? Kan disana gag ada tuh‼ nanti jangan lupa kirim ceritamu??” sambung si limah adikku satu-satunya itu.
Dan lagi-lagi “hahahahaha…” kami tertawa,,
 keluarga memanglah tempat saling menghibur, aku tau mereka tau apa yang aku pikirkan, aku tau mereka juga khawatir akan keberangkatanku, dan aku juga tau bahwa sebentar lagi kami tidak akan bertemu untuk waktu yang lumayan lama.. tapi mereka tak menunjukkan itu, mereka ingin aku bahagia, dan akupun ingin mereka bangga terhadapku.
“Aku akan pulang dengan satu kata bu, bahwa aku telah ‘lulus..’” batinku pelan..
Tidak terasa keluarga besarku telah hadir disini, abang-abangku yang sedari tadi berjalan-jalan di bandara untuk sekedar melihat-lihat dan mengajak jalan-jalan junior-junior dan bidadari-bidadarinya kini telah kembali dan ikut menikmati sarapan yang disiapkan ibu dari rumah, suasana kembali riuh, kekhawatiranku jadi hilang dan berubah jadi semangat! Pagi ini bandara ini tidak terlihat seperti bandara biasa.
%%%
Delft, 05 Januari 2013
Langkah pertamaku akhirnya mendarat juga di gerbang ini, Ku baca dengan haru tulisan yang berada di Plat besar di atas sebuah gedung tinggi menjulang, Universitas Teknologi Delft..Belanda.
Ya, disinilah aku sekarang...
Saatnya untuk mengurus segala keperluan sebelum memulai studi Magister ku..
Ku lirik jam tanganku, masih menunjukkan pukul 7 pagi.
Namun suasana didepanku telah begitu ramai..
Para mahasiwa itu hiruk pikuk begitu semangat..
Ku tebarkan senyuman terbaikku kepada siapapun yang melihat ke arahku,
Ada yang heran melihat wajah indonesia ku, dan adapula yang biasa-biasa saja, dan membalas senyum kepadaku…
kulangkahkan kaki dengan membaca Bismillah, mengharap yang terbaik terjadi kepadaku..
%Sekian%

Yeaaaahh..itu adalah sepotong cerita untuk memacu harapan dan semangat di masa depan, kita tidak pernah tau apa yang akan terjadi selanjutnya, namun kita tidak harus pasrah dengan apa yang akan terjadi. Akan ada banyak cerita yang bisa kau pilih untuk mengisi hidupmu sendiri. Untuk itu berusaha dan berdoalah, karena bisa saja harapan itu sebenarnya sangat dekat dengamu, hanya tinggal berusaha sedikit untuk meraihnya di tambah dengan menunggu dan bersabar..maka segalanya akan terjadi.
Who Knows,,is'n it??

8 komentar:

  1. merinding sambil ketawa kami bacanya.
    Brrrrrrrrrr
    sihiiii, yang mau ke Belanda.

    BalasHapus
  2. ahaha...
    itu do'a loh..
    mana tau bisa terkabul,,,ya kan?? :)

    BalasHapus
  3. awak suka kali lihat semangat kakak, asli ah.
    serasa terbakar kami bacanya.
    :tambahi bensin

    BalasHapus
  4. bentar ya..
    #lagi nyari2 korek api...
    :D

    BalasHapus
  5. oi oi oi..
    awak jangan dibakar lha.

    :D

    BalasHapus
  6. loh kenapa???
    mau aja ya....
    #udah ketemu ni..

    BalasHapus
  7. wah, uda ga betul ini.

    kabur aja lha

    BalasHapus