Gak tau harus ngomong ke siapa.. dan harus memulai dari bagian mana.. intinya aku lagi krisis penyampaian uneg-uneg. Yah, jadilah tempat ini sebagai curahan hati atau yang biasa disingkat dengan istilah "curhat"! Aku pusing banget sama kuliah. Pendidikan yang paling aneh menurut aku adalah kuliah. Kenapa aneh?? aku juga heran..
Nah..beberapa keanehan kuliah yang aku rasakan selama ini antara lain:
Nah..beberapa keanehan kuliah yang aku rasakan selama ini antara lain:
1. Uang SPP MAHAL banget!
Padahal jadwal kuliah itu sebentar loh, misal kita mengambil 24 SKS, maka 24 x 50 menit = 1200 menit = 20 jam, jadi untuk melaksanakan kuliah 24 sks dalam seminggu berarti kita membutuhkan waktu sebanyak 20 jam dan tentunya akan sedikit sekali bila dibandingkan dengan waktu yang dipakai pada pendidikan S3 (SD, SMP dan SMA) yang jelas-jelas dilaksanakan setiap hari kerja dari jam 08.30-14.00 yang kalo dikalkulasikan ke dalam jam maka akan mencapai angka 360 jam), nah dengan waktu kuliah yang sesingkat itu otomatis waktu yang dipakai buat mengajar mahasiswa oleh seorang dosen itu lebih sedikit ketimbang guru biasa, dan yang anehnya lagi adalah kenapa gaji dosen lebih besar ketimbang gaji guru?? hayyooo..
Padahal jadwal kuliah itu sebentar loh, misal kita mengambil 24 SKS, maka 24 x 50 menit = 1200 menit = 20 jam, jadi untuk melaksanakan kuliah 24 sks dalam seminggu berarti kita membutuhkan waktu sebanyak 20 jam dan tentunya akan sedikit sekali bila dibandingkan dengan waktu yang dipakai pada pendidikan S3 (SD, SMP dan SMA) yang jelas-jelas dilaksanakan setiap hari kerja dari jam 08.30-14.00 yang kalo dikalkulasikan ke dalam jam maka akan mencapai angka 360 jam), nah dengan waktu kuliah yang sesingkat itu otomatis waktu yang dipakai buat mengajar mahasiswa oleh seorang dosen itu lebih sedikit ketimbang guru biasa, dan yang anehnya lagi adalah kenapa gaji dosen lebih besar ketimbang gaji guru?? hayyooo..
2. Tugas amit2 banyaknya.
Dengan alasan mahasiswa harus mandiri jadilah mahasiswa diberi tugas yang bejibun dari sang dosen, kalo mengerti apa yang disuruh sih mending, kebanyakan pengalaman aku sih yang di jelasin aja gag ngerti, yang dicatatan aja susah dicerna apalagi tugasnya.. fiiuuuuuuuuh. dan yang lebih menghawatirkan adalah jika sang dosen tidak masuk mengajar dan hanya memberikan tugas, bayangkan saudara2.. do'inya aja ga masuk(udah termasuk makan gaji buta belum ya??) ditambah lagi memberikan tugas tanpa adanya penjelasan materi..huuuaaa..kasihan sekali kamu wahai mahasiswa..kasihan sekali..
Dengan alasan mahasiswa harus mandiri jadilah mahasiswa diberi tugas yang bejibun dari sang dosen, kalo mengerti apa yang disuruh sih mending, kebanyakan pengalaman aku sih yang di jelasin aja gag ngerti, yang dicatatan aja susah dicerna apalagi tugasnya.. fiiuuuuuuuuh. dan yang lebih menghawatirkan adalah jika sang dosen tidak masuk mengajar dan hanya memberikan tugas, bayangkan saudara2.. do'inya aja ga masuk(udah termasuk makan gaji buta belum ya??) ditambah lagi memberikan tugas tanpa adanya penjelasan materi..huuuaaa..kasihan sekali kamu wahai mahasiswa..kasihan sekali..
3. Kalau ga lulus harus ngulang
Semacam dosen itu tak punya tanggung jawab (kejamnya kata-kata loh??huehue), coba jika kita lihat kembali guru-guru kita di jaman S3. Para guru itu merasa sangat bertanggung jawab dan ikut andil dalam memberikan pemahaman hingga murid mengerti, rasanya hal itu adalah suatu amanah yang harus dijalankan sehingga proses pentransferan ilmu itu harus betul-betul dilaksanakan dengan baik, benar-benar membimbing sampai murid benar-benar tahu! nah kalau dosen..ckck.. kebanyakan sih acuh tak acuh gitu kayaknya, bisa ya syukur.. ga bisa ya silahkan diulang lagi tahun depan, capcay deh. dengan alasan "kalian kan sudah besar, tidak perlu dituntun lagi kayak anak SMA!" padahal kenyataannya kita mahal-mahal bayar uang SPP kan supaya dituntun ya pak/buk dos.. biar kami mengerti dan memahami..bukan sekedar dapat nilai..huuuft!
Semacam dosen itu tak punya tanggung jawab (kejamnya kata-kata loh??huehue), coba jika kita lihat kembali guru-guru kita di jaman S3. Para guru itu merasa sangat bertanggung jawab dan ikut andil dalam memberikan pemahaman hingga murid mengerti, rasanya hal itu adalah suatu amanah yang harus dijalankan sehingga proses pentransferan ilmu itu harus betul-betul dilaksanakan dengan baik, benar-benar membimbing sampai murid benar-benar tahu! nah kalau dosen..ckck.. kebanyakan sih acuh tak acuh gitu kayaknya, bisa ya syukur.. ga bisa ya silahkan diulang lagi tahun depan, capcay deh. dengan alasan "kalian kan sudah besar, tidak perlu dituntun lagi kayak anak SMA!" padahal kenyataannya kita mahal-mahal bayar uang SPP kan supaya dituntun ya pak/buk dos.. biar kami mengerti dan memahami..bukan sekedar dapat nilai..huuuft!
4. Si Dosen, So Egois
Banyak wara wiri dimana-mana bercerita tentang pak dosen yang mengusir mahasiswanya yang ingin datang ke rumah buat apalah gitu dengan alasan rumah adalah rumah tempat istirahat dan urusan kuliah ya di kampus. Wiss..sombong sekali..egois sungguh egois. Terus ada juga si dosen yang ga boleh mahasiswanya terlambat tapi kalau beliau yang terlambat ya harus maklum, dosen gitu loh!. Terus ada juga dosen yang galaknya minta ampun tugas ga boleh telat sedikitpun, adapula dosen yang memanfaatkan mahasiswanya untuk kepentingan pribadi seperti mahasiswa disuruh menjemput anaknya pulang sekolah, mengantarnya pulang ke rumah, menyapu rumahnya..macamlah pokoknya. Ada-ada aja deh.. :-/
Banyak wara wiri dimana-mana bercerita tentang pak dosen yang mengusir mahasiswanya yang ingin datang ke rumah buat apalah gitu dengan alasan rumah adalah rumah tempat istirahat dan urusan kuliah ya di kampus. Wiss..sombong sekali..egois sungguh egois. Terus ada juga si dosen yang ga boleh mahasiswanya terlambat tapi kalau beliau yang terlambat ya harus maklum, dosen gitu loh!. Terus ada juga dosen yang galaknya minta ampun tugas ga boleh telat sedikitpun, adapula dosen yang memanfaatkan mahasiswanya untuk kepentingan pribadi seperti mahasiswa disuruh menjemput anaknya pulang sekolah, mengantarnya pulang ke rumah, menyapu rumahnya..macamlah pokoknya. Ada-ada aja deh.. :-/
5. Kolektor Kertas
Kuliah adalah satu-satunya pendidikan yang membuat saya jadi banyak mengoleksi tumpukan kertas. Sekali lagi "kertas". Foto copyan bahan kuliah kebanyakan berupa selebaran-selebaran dan tentu saja merepotkan dalam hal penyimpanan. Ajang jiplak-menjiplak buku ya di masa-masa inilah maraknya, buku-buku di copy'in berlembar-lembar hingga menyebabkan copy'an buku dimana-mana. di lemari, di bawah tempat tidur, di tas.. wuusss.. jiplakan dimana-mana. Maaf bapak-bapak dan ibu-ibu pengarang buku, bukannya kami tak menghargai karya anda tapi apa hendak dikata, kami ini cuma mahasiswa..dan ujung-ujungnya kertas yang berserakan hanya mengganggu pemandangan saja dan berakhir di tempat penyimpana alias kardus dan dijual ke tukang cabe,, haha gak deng..tapi ya pokoknya aneh banget deh kuliah itu..aneh...ckckckck
Kuliah adalah satu-satunya pendidikan yang membuat saya jadi banyak mengoleksi tumpukan kertas. Sekali lagi "kertas". Foto copyan bahan kuliah kebanyakan berupa selebaran-selebaran dan tentu saja merepotkan dalam hal penyimpanan. Ajang jiplak-menjiplak buku ya di masa-masa inilah maraknya, buku-buku di copy'in berlembar-lembar hingga menyebabkan copy'an buku dimana-mana. di lemari, di bawah tempat tidur, di tas.. wuusss.. jiplakan dimana-mana. Maaf bapak-bapak dan ibu-ibu pengarang buku, bukannya kami tak menghargai karya anda tapi apa hendak dikata, kami ini cuma mahasiswa..dan ujung-ujungnya kertas yang berserakan hanya mengganggu pemandangan saja dan berakhir di tempat penyimpana alias kardus dan dijual ke tukang cabe,, haha gak deng..tapi ya pokoknya aneh banget deh kuliah itu..aneh...ckckckck
6. Siapa sih Loe??. Kebanyakan tuh ya.. dosen hanya akan mengingat orang-orang tertentu dalam perkuliahannya, sementara yang lainnya sepintas lalu aja, kalau bahasa gahulnya "maaf ya gue gak kenal, siapa sih loe??".. padahal.. oh padahal.. mahasiswa itu sangat mengenal dosennya loh(yaialah). Nah coba kita bandingkan lagi dengan pendidikan S3 yang saya sebutkan tadi, murid yang mana sih yang ga dikenal sama gurunya?? hampir semua dikenal tuh kayaknya, terbukti kan dengan proses pendekatan yang dilakukan guru kepada muridnya melalui pengenalan jauh lebih dapat menumbuhkan rasa sayang dan saling memiliki (coba diingat-ingat saat perpisahan sekolah, semua pada nangis kan) sehingga rasa hormat menghormati itu lebih terasa dan terjaga.
hmm..kata-kata dari saya untuk bapak-bapak dan ibu-ibu dosen yang terhormat ini..ya..jadilah seorang pengajar yang lebih baik dari ibu-ibu dan bapak-bapak guru yang gajinya itu lebih kecil dan waktu kerjanya lebih padat.. jadikan profesi ":dosen" sebagai ajang silaturrahmi, saling berbagi, saling mengenal dan berinteraksi, jangan sia-siakan kesempatan langka menjadi seorang dosen yang notabenenya lebih keren dari sekedar "guru". dan manfaatkanlah..semoga ilmu kalian benar-benar dapat kami terima dan berguna kini dan kelak bagi kami. amin! :)
Semoga tulisan ini bermanfaat..
Btw, ini curhat ya?? kok sekayak lagi kuliah..haha
Semoga tulisan ini bermanfaat..
Btw, ini curhat ya?? kok sekayak lagi kuliah..haha